Tahun baru Islam; 1 Muharram 1447 H, dapat menjadi kesempatan untuk melakukan perubahan positif di semua aspek kehidupan selaras dengan semangat nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamin di kota Jakarta
Oleh: H. Tri Waluyo, SH. | Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta – Fraksi PKB
PKBTalk24 | Jakarta ~ Selamat Tahun Baru Islam 1447 H. Tahun baru Hijriyah kembali menyapa kita. 1 Muharram 1447 Hijriyah bukan sekadar pergantian angka dalam kalender Islam, melainkan momen spiritual dan historis yang sarat makna. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah menjadi penanda lahirnya peradaban Islam yang penuh nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan solidaritas umat. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk direfleksikan di tengah dinamika kehidupan warga Jakarta hari ini.
Sebagai seorang wakil rakyat di Ibu Kota, saya meyakini bahwa hijrah—dalam makna yang lebih luas—adalah seruan untuk terus memperbaiki diri, masyarakat, dan sistem sosial yang kita jalani. Hijrah adalah transformasi. Dari gelap menuju terang. Dari stagnasi menuju kemajuan. Dari ketimpangan menuju keadilan. Inilah semangat yang perlu kita hidupkan bersama di Jakarta.
Jakarta dan Tantangan Perubahan
Jakarta sebagai kota megapolitan menghadapi kompleksitas persoalan: kemacetan, polusi, ketimpangan ekonomi, kerentanan sosial, hingga krisis spiritual. Di balik derap pembangunan fisik yang masif, kita ditantang untuk menjaga agar nilai-nilai Islam—seperti keadilan, kepedulian sosial, keberlanjutan lingkungan, dan ukhuwah insaniyah—tidak tercerabut dari kehidupan urban.
Tahun baru Islam seharusnya menjadi titik balik, bukan hanya seremonial. Mari kita maknai hijrah sebagai ajakan untuk berpindah dari budaya konsumtif menuju budaya produktif, dari sikap apatis menuju partisipasi aktif dalam membangun kota yang berkeadaban.
Hijrah di Tingkat Kebijakan
Sebagai anggota legislatif, saya merasa bertanggung jawab memastikan nilai-nilai perubahan ini mewujud dalam bentuk kebijakan publik. Kita perlu mendorong:
-
Kebijakan yang Pro-Rakyat Kecil – Menjamin akses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan layak bagi semua lapisan masyarakat, khususnya warga miskin kota.
-
Penguatan Ekonomi Umat – Mendorong pemberdayaan UMKM berbasis masjid dan pesantren, serta memperluas akses permodalan syariah yang ramah terhadap pelaku usaha mikro.
-
Revitalisasi Moral dan Spiritualitas Perkotaan – Mendukung kegiatan keagamaan, pendidikan karakter, dan penguatan lembaga keislaman di tingkat RT/RW agar Jakarta tidak hanya tumbuh secara fisik tapi juga secara moral.
-
Keadilan Ekologis – Hijrah juga berarti meninggalkan pola pembangunan yang eksploitatif menuju kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tahun Baru Islam, Kesempatan Introspeksi Kolektif
Momentum 1 Muharram adalah saat yang tepat untuk muhasabah. Apa yang telah kita capai sebagai umat, sebagai warga kota, dan sebagai bangsa? Apakah arah pembangunan Jakarta hari ini sudah selaras dengan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin yang diajarkan Islam? Apakah kebijakan-kebijakan yang kita buat telah memberi ruang bagi semua untuk tumbuh, berkembang, dan hidup bermartabat?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini harus lahir dari hati nurani kolektif, bukan hanya dari elite politik tapi juga dari masyarakat sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem perubahan.
Hijrah Kita Hari Ini
Hijrah bukan sekadar peristiwa sejarah. Ia adalah energi perubahan yang harus terus diperbarui. Di tengah peringatan 1 Muharram 1447 H ini, mari kita jadikan Jakarta sebagai kota yang berhijrah: dari hiruk pikuk materialisme menuju harmoni sosial; dari keterpecahan menuju kolaborasi; dari ego sektoral menuju sinergi nilai.
Penulis mengajak seluruh elemen masyarakat Jakarta—ulama, cendekiawan, pemuda, perempuan, tokoh kampung, hingga birokrat—untuk menjadikan tahun baru Islam sebagai momentum kebangkitan baru: membangun Jakarta yang tidak hanya modern, tetapi juga bermoral.
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah. Mari kita sambut hijrah ini dengan tekad untuk menjadi lebih baik—sebagai pribadi, sebagai masyarakat, dan sebagai bangsa. (***)
__________
Penulis : H. Tri Waluyo, SH | Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB