“Saya sangat menyambut baik penyelenggaraan Lebaran Betawi ini. Ini bukan hanya tradisi tahunan, tapi momen istimewa menuju 500 tahun Jakarta, untuk memperkuat kebersamaan dan toleransi di tengah keberagaman,” ujar Pramono di hadapan ribuan warga yang hadir.
PKBTalk24 | Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wakil Gubernur Rano Karno hadir dalam kemeriahan Lebaran Betawi 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (26/4). Dalam acara penuh warna ini, Gubernur Pramono menegaskan pentingnya budaya Betawi sebagai pondasi kuat identitas Jakarta.
“Saya sangat menyambut baik penyelenggaraan Lebaran Betawi ini. Ini bukan hanya tradisi tahunan, tapi momen istimewa menuju 500 tahun Jakarta, untuk memperkuat kebersamaan dan toleransi di tengah keberagaman,” ujar Pramono di hadapan ribuan warga yang hadir.
Mengusung tema “Menyongsong Lima Abad Jakarta dengan Semangat Mempererat Kearifan Lokal Masyarakat Betawi,” Lebaran Betawi tahun ini benar-benar menjadi pengingat penting: Jakarta yang modern dan global tetap harus berakar pada tradisi dan budaya Betawi.
Gubernur Pramono berharap perayaan ini bukan sekadar ajang kumpul-kumpul, tapi juga momen mempererat tali persaudaraan antarwarga Jakarta dari berbagai suku dan etnis.
“Kita diajak untuk mengenal lebih dekat kekayaan tradisi Betawi, mulai dari kuliner, produk UMKM, hingga seni budaya yang tampil luar biasa hari ini,” tambahnya.
Tak hanya hiburan, acara ini juga melibatkan banyak pelaku UMKM, seniman lokal, hingga generasi muda yang aktif mempromosikan budaya Betawi lewat media sosial. Semua ini menjadi bagian dari upaya membangun Jakarta yang maju tapi tetap membumi.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono mengingatkan bahwa di bawah amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta sebagai Daerah Khusus wajib menjaga dan memperkuat budaya Betawi. Ini mencakup pelestarian seni, tradisi, kuliner, sampai mengenalkan sosok pahlawan Betawi seperti Mohammad Husni Thamrin.
Sebagai bentuk nyata komitmen itu, Pramono mengumumkan rencana penempatan ulang patung M.H. Thamrin di kawasan Jalan Thamrin—tepat di jantung kota, setara dengan ikon Patung Jenderal Sudirman di Jalan Sudirman.
“Penempatan patung ini jadi bagian dari program quick wins 100 hari kepemimpinan saya bersama Bang Doel. Ini penghargaan untuk tokoh besar Betawi yang berjuang untuk rakyat,” paparnya.
Tak berhenti di situ, Pramono juga mengumumkan rencana peluncuran Benyamin Sueb Award —sebuah penghargaan untuk wilayah di Jakarta yang sukses menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal.
“Kita hormati Bang Ben dengan membuat penghargaan ini. Karena menjaga Jakarta berarti juga menjaga budaya Betawi,” ucapnya penuh semangat.
Menutup sambutannya, Gubernur Pramono mengapresiasi semua pihak yang ikut menyukseskan Lebaran Betawi 2025. Ia bahkan mengusulkan agar Lebaran Betawi ke depan tidak hanya digelar di Monas, tapi juga diramaikan di enam wilayah kota dan kabupaten di Jakarta, sampai tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Budaya Betawi harus terasa hidup sampai ke kampung-kampung. Bukan hanya di Monas, tapi di setiap sudut Jakarta,” tegasnya.
Suasana Monas pagi itu terasa semarak—penuh tawa, musik, dan kebanggaan menjadi bagian dari Jakarta yang kaya akan sejarah dan budaya. (AKH)