“Ini semua adalah mandat yang insyallah saya akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan mandat kepala desa untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Gus Muhaimin menjawab mandat dan harapan kepala desa.
PKBTalk24, Surabaya ~ Sekitar 500 kepala desa (kades) se-Jawa Timur, memberikan mandat kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) atau Cak Imin untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Mandat tersebut diberikan saat para kades melakukan audiensi dengan Cak Imin dalam forum bertajuk “Mandat Desa untuk Indonesia Budal Gus” di Kampung Cokelat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (14/2/2023).
Acara tersebut digelar tidak lain untuk menyerap aspirasi dari bawah. Sebab menurut Gus Muhaimin, yang juga Wakil Ketua DPR Bidang Kokesra tersebut, pembangunan nasional paling efektif adalah dimulai dari desa. Gus Muhaimin mencontohkan, kebijakan anggaran berupa dana desa, yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat desa.
Sujiwo Tejo, budayawan yang menjadi moderator acara tersebut menyampaikan bahwa seorang pemimpin memang sudah seharusnya lebih banyak mendengarkan aspirasi dari bawah.
“Awal dari kehancuran seorang pemimpin itu kalau hanya menerima laporan yang baik-baik saja dari para bawahannya,” kata Sujiwo.
Cak Imin dalam kesempatan tersebut, memang lebih banyak mendengarkan berbagai aspirasi dari para kades, yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Kabupaten Blitar, Tulungagung, kediri, Trenggalek, Ngawi dan Magetan dan lain-lain.
Para kepada desa tersebut menyampaikan berbagai macam aspirasi untuk Indonesia, kepada Gus Muhaimain agar bisa diatasi oleh pemeritah dan harapan-harapan masyarakat desa dalam percepatan pembangunan.
Satu persatu kepala desa menyampaikan mandatnya kepada Gus Muhaimin, di antaranya disampaikan oleh Kepala Desa Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Imam Syaiful.
Masalah fasilitas kesehatan di desa
Imam antara lain menyampaikan bahwa kurangnya tenaga kesehatan khusus ahli gizi dalam menangangi tingginya kasus stunting yang sering dialami masyarakat desa. Akibatnya, sosialisasi, penyuluhan dan kiat-kiat agar anak bisa terbebas dari stunting atau gizi buruk, tidak tersampaikan dengan baik.
“Kami mohon adanya penambahan tenaga kesehatan, ahli gizi dari pemerintah, yang difasilitasi oleh pemerintah,” ungkapnya.
Masalah kesehatan lain yang mengemuka misalnya terkait dengan fasilitas kesehatan bagi warga desa yang perlu ditingkatkan, seperti misalnya, fasilitas kesehatan untuk ponkesdes, tenaga kesehatan dan mobil siaga untuk masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis cepat. Sebab selama ini, masih banyak warga desa kesulitan mencari mobil ambulance ketika ada warga yang sakit.
Masalah pertanian dan kelangkaan pupuk
Tidak hanya soal kesehatan yang dimandatkan oleh kepada desa kepada Gus Muhaimin, namun berbagai masalah yang ada di desa seperti kemiskinan yang kian tinggi di pedesaan, masalah pertanian dengan mahalnya harga pupuk, revisi UU Desa, penguatan perempuan desa, dan peningkatan infrastruktur desa.
Syafi’i, Kepala Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri menyampaikan persoalan yang kerap dihadapi warganya, yakni kelangkaan pupuk. Menurutnya, kelangkaan pupuk menjadi keluhan para petani sejak lama.
“Dulu 2014 masa awal Presiden Jokowi, pupuk ada lima jenis. Sekarang hanya dua, itupun kemasannya berkurang sehingga memaksa petani beli pupuk nonsubsidi yang harganya empat sampai lima kali lipat. Ini mengurangi hasil para petani,” ungkap Syafi’i.
Data kemiskinan di desa yang tidak terupdate
Sementara, Heru Sugiono, Kepala Desa Pangungsari, Kecamatan Durenen, Trenggalek, menyampaikan aspirasi agar pemerintah bisa selalu membarui data kependudukan secara reguler, terutama data kemiskinan. Pasalnya, kondisi warga selalu berubah.
“Data kemiskinan, misalnya, sudah lama enggak di-update padahal ada warga yang sudah meninggal, ada yang mulanya miskin tidak lagi miskin dan sebaliknya. Ini harus di-update tiga bulan sekali,” tutur Heru.
Heru juga mendoakan Cak Imin terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang. “Mudah-mudahan 2024 terpilih sebagai presiden karena Bapak Muhaimin yang tahu soal desa,” katanya.
Semua mandat aspirasi dari kepala desa tersebut menjadi catatan Gus Muhaimin. “Ini semua adalah mandat yang insyallah saya akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan mandat kepala desa untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Gus Muhaimin menjawab mandat dan harapan kepala desa.
Wakil Ketua DPR itu menyadari bahwa pembangunan nasional paling efektif adalah dimulai dari desa. Sebab, kebijakan anggaran berupa dana desa bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat desa.
Karena itu, Cak Imin pun memberikan tiga catatan untuk menjadi perhatian bagi pemerintahan di tingkat desa.
Pertama, pemerintah desa harus mampu menggunakan alokasi anggaran desa secara akuntabel. Kedua, pelaksanaan pembangunan desa harus mengedepankan partisipasi masyarakat. Ketiga, harus ada sistem kontrol yang berjalan secara efektif di desa.
“Selama 6 tahun alokasi Dana Desa ini, para kepala desa mulai belajar dengan baik dan terlaksana dengan baik. Tiga syarat itu yang perlu dipersiapkan sehingga kalau benar saya diamanati memimpin Republik ini, saya akan melaksanakan sepenuhnya aspirasi pembangunan yang berpusat dari desa,” jelas Cak Imin. (***)