Fenomena mal sepi tersebut tidak ada hubungannya dengan isu resesi. Perekonomian Indonesia, menurut Didiet, sedang dalam proses pemulihan dan akan terus berlanjut hingga tahun depan diperkirakan menunjukkan tren positif.
PKBTalk24, Jakarta ~ Apakah mal-mal di Jakarta benar-benar ditinggal pengunjungnya. Sepi dan seperti tak berpenghuni? Fenomena ini kita tengah terjadi di Jakarta. Ada anggapan dampak Pandemi Covid-19, dan adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih suka belanja online ketimbang belanja langung di mal.
Menanggapi hal ini, juru bicara milenial PKB, Didiet M Fitrah, mengatakan bahwa fenomena mal yang mulai ditinggalkan oleh pengunjungnya harus segera dicarikan solusi.
Namun sebelum itu, Didiet mengatakan bahwa fakta mal sepi pengunjung itu harus diterima oleh pebisnis yang terhimpun di Himpunan Peritel dan Penyewa Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Baru kemudian dicarikan solusinya, harus diapakan gedung-gedung itu selain sebagai pusat belanja.
“Bisa untuk perkantoran, sarana olahraga, pusat kebudayaan, atau lainnya yang lebih menjanjikan,” kata Didiet kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).
“Atau bisa juga dimaksimalkan menjadi ruang kreatif yang mendukung gaya hidup anak muda masa kini, seperti tempat pertunjukan, konser, pameran hasil karya seniman muda dan lainnya,” imbuhnya.
Fenomena mal sepi tidak ada hubungannya dengan resesi
Satu hal yang pasti, menurut Didiet, fenomena mal sepi tersebut tidak ada hubungannya dengan isu resesi. Perekonomian Indonesia, menurut Didiet, sedang dalam proses pemulihan dan akan terus berlanjut hingga tahun depan diperkirakan menunjukkan tren positif.
Mal-mal yang sepi ujar Didiet, lebih karena beberapa faktor seperti:
- Karena masyarakat lebih memilih belanja lewat e-commerce setelah kadung terbiasa saat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini. “Kebiasaan belanja online saat pandemi ini sudah mengubah gaya hidup masyarakat menjadi semakin digital,” ujar dia.
- Karena efek domino pandemi COVID-19 masih dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini. Perekonomian Indonesia yang tidak baik-baik saja masih dalam proses pemulihan setelah sekian lama lesu akibat pandemi Corona.
“Tapi apa pun itu faktanya mal sepi pengunjung, sehingga harus ada terobosan-terobosan inovatif yang bisa membuat masyarakat kembali tertarik ke mal atau sekalian saja beralih fungsi,” ujar Didiet. (***)