“Tetaplah dengan Prabowo Subianto. Karena gembok dan kunci Inggrisnya hanya dimiliki Gus Muhaimin. Tidak dibagi rata ke partai yang lain,” kata Adi Prayitno.
PKBTalk24, Jakarta ~ PKB akan rugi jika Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin tidak menjadi Cawapres. Pasalnya, perolehan suara PKB di tiap pemilu selalu naik signifikan. Demikian disampaikan oleh Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes.
“Di pemilu kemarin (2019), dari 47 (kursi DPR) naik jadi 58. Jadi dengan pencapaian PKB yang luar biasa setelah turun drastis di 2009, kemudian naik 2014, dari 28 (kursi) ke 47 (kursi) naik lagi ke 58 (kursi), jadi terlalu mahal harganya kalau Cak Imin nggak jadi cawapres,” kata Arya dalam acara ‘PKB Mendengar’ di Kantor DPP, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).
PKB disarankan tetap bersama Gerindra
Sementara itu, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyampaikan bahwa PKB sebaiknya tetap bersama dengan Gerindra dengan berbagai alasan.
Yang paling penting, ujar Adi Prayitno, karena PKB sudah memegang kunci “inggris” Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), apakah akan berlanjut atau tidak.
“Tetaplah dengan Prabowo Subianto. Karena gembok dan kunci Inggrisnya hanya dimiliki Gus Muhaimin. Tidak dibagi rata ke partai yang lain,” kata Adi Prayitno.
“Yang kedua PKB ini menjadi kunci apakah Pak Prabowo bisa maju di 2024 apa tidak, soal ambang batas presiden 20 persen,” sambungnya.
Prayitno menilai PKB memiliki kelebihan dibanding dengan partai lain. PKB dapat melengkapi kekurangan dari Gerindra di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal ini tidak dimiliki oleh partai politik lain.
“PKB ini adalah partai politik yang mengorkestrasi kekuatan politik Jatim dan Jateng plus suara NU, yang nyaris tidak dimiliki oleh yang lain. Ini adalah keuntungan-keuntungan ketika PKB berada di Gerindra,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat politikk yang juga Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyarankan tiga langkah untuk Cak Imin di Pemilu 2024. Salah satunya membuat koalisi baru jika tak bisa menjadi cawapres.
“Saya kira Cak Imin punya 3 pilihan. Sekarang tinggal 3 pilihannya. Satu, menjadi cawapres. Dua, menjadi partai nggak nyawapres, sih tapi menjadi partai yang punya peran sangat besar dalam koalisi capres. Yang ketiga, bikin koalisi baru,” ucapnya. (***)