- “Mungkin ada yang bertanya, ‘Pak Anies, ada enggak penyesalan tidak mengikuti Pilkada ini?’. Kalau saya ditanya, penyesalan atau tidak, ya ada penyesalan itu,” ujar Anies dalam siaran YouTube, Jumat (30/8/2024).
- “Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, ‘Pak tolong ini dituntaskan’, berat rasanya kalau mereka tak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya,” kata Anies.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan final tak bisa ikut maju sebagai kontestan di Pilkada 2024. Melalui video yang diunggah akun YouTube rersminya, Jumat (30/8/2024) Anies mengungkapkan penyesalannya usai tak bisa maju Pilkada 2024.
Awalnya, Anies menyampaikan soal Pilgub Jakarta yang diikuti oleh tiga pasangan calon dan Pilgub Jabar. “Ada satu yang dicalonkan 15 partai, lalu satu oleh 1 partai dan ada lagi satu yang disebut independen, dan saya tidak termasuk di dalamnya jadi sudah final, ya bahwa saya tak ikut dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024,” kata Anies.
“Dan kemarin juga kita menerima undangan tawaran untuk ikut Pilgub Jawa Barat, kita apresiasi panggilan ini, tapi dengan mempertimbangkan berbagai faktor saya putuskan tak mengikuti kontestasi di Jawa Barat,” lanjut Anies.
Pada bagian selanjutnya, Anies yang sebelumnya pernah menerima usulan dukung oleh DPW PKB Jakarta itu, kemudian mengatakan ada penyesalan tak bisa ikut Pilkada 2024. Masalahnya, karena itu artinya, Dia tak bisa menampung aspirasi masyarakat.
“Ada penyesalan itu. Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat sini,” ucap Anies.
Anies mengatakan, setelah Pilpres 2024, kerap didatangi masyarakat yang meminta kondisi Jakarta dikembalikan. Anies menilai dalam 1,5 tahun belakangan tak terlihat adanya perbaikan ekonomi warga hingga kampung kumuh.
“Setelah selesai Pilpres kemarin bergantian berdatangan, menyampaikan keinginan aspirasi ‘Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan’. 1,5 tahun ini hilang, dari mulai usaha untuk perbaikan kampung-kampung kumuh, perbaikan kondisi ekonomi mereka, yang selama itu kami selalu jadikan sebagai fokus perhatian,” kata Anies.
Anies menyebut dalam beberapa bulan belakangan kerap mendengar keluhan warga. Anies mengatakan dengan tak ikut Pilkada 2024, maka aspirasi warga tak bisa dituntaskan.
“Ini yang saya kalau dibilang perasaan ya, ada perasaan waduh ini aspirasi ini tak bisa kita tuntaskan, warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang ‘Pak tolong ini dituntaskan’. Berat kalau mereka tak dapat penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraan. Itu yang kalau ditanya sebagai rasa sesal bagaimana rakyat miskin di Jakarta yang jadi fokus perhatian kita, tak bisa saya penuhi harapannya,” imbuh Anies.
Anies meminta maaf tak bisa membantu lewat jalan pemegang kewenangan. Namun Anies mengatakan perjuangan belum berhenti.
“Dengan cara lain kita sama-sama berjuang untuk bisa memperbaiki kondisi rakyat miskin kota untuk menghadapi tantangan yang besar,” kata Anies.
Sebagai informasi, Anies Baswedan dipastikan tak bertarung pada Pilkada serentak 2024. Hal ini dipastikan setelah pendaftaran calon kepala daerah ditutup pada Kamis (29/8/2024) malam.
Sebelum pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8/2024), nama Anies sudah digadang-gadang untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta. Namun, partai pendukungnya di Pilpres 2024, yakni NasDem, PKS, dan PKB, batal mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024 setelah sempat mendeklarasikan dukungan.
Ketiga partai tersebut memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
Adapun PDI-P, yang awalnya diyakini bakal mencalonkan Anies di Jakarta, mengurungkan rencananya. Partai berlambang banteng ini memilih untuk mengusung Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta.
Menjelang penutupan pendaftaran pencalonan kepala daerah, sempat ada kabar Anies akan dicalonkan di Jawa Barat (Jabar) oleh PDI-P. Namun, Anies memutuskan untuk tidak maju pada Pilkada Jabar. PDI-P pun telah mendaftarkan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja untuk Pilkada Jabar 2024. (***)